Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana, menyatakan bahwa Presiden RI Prabowo Subianto sangat mendukung kebebasan pers. Pernyataan ini disampaikan setelah pengembalian ID khusus Istana milik wartawan CNN Indonesia TV, Diana Valencia, di Jakarta, pada Senin (29/9/2025).
"Beliau tetap menjunjung, sangat menjunjung keterbukaan dan kebebasan pers," kata Yusuf.
Yusuf menambahkan pihak Istana berkeinginan agar permasalahan pencabutan ID Istana milik Diana Valencia dapat diselesaikan dengan cepat. Ia menegaskan bahwa Istana akan terus bekerja sama dengan media untuk membangun bangsa.
"Karena kita ingin masalah ini cepat selesai. Hari ini tuntas, lalu kemudian kita kembali untuk berkolaborasi dan membangun negeri ini. Mensukseskan semua program-program pemerintah," ujarnya.
Baca juga: Polisi Gagalkan Enam Puluh Warga Negara Ilegal yang Akan Berangkat ke Malaysia
Komitmen pemerintah terhadap keterbukaan pers
Yusuf juga menyebutkan Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, turut menjunjung tinggi prinsip keterbukaan dan kebebasan pers. "Beliau sepakat dengan, beliau juga sangat menjunjung tinggi keterbukaan dan kebebasan pers," imbuh Yusuf.
Baca juga: Strategi Pemerintah Pilih Alutsista di Tengah Anggaran Terbatas
Insiden pencabutan kartu pers dan sorotan publik
Insiden pencabutan kartu pers milik Diana Valencia akibat pertanyaannya kepada Presiden Prabowo mengenai program Makan Bergizi Gratis (MBG) menuai perhatian dan kritik dari publik. CNN Indonesia dan Dewan Pers menyayangkan kejadian ini dan berharap kartu pers Diana segera dikembalikan.
Sementara itu, Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, menyatakan akan mencari solusi terbaik terkait pencabutan kartu pers tersebut dari jurnalis CNN Indonesia.