Setelah tersingkir di babak awal playoff WNBA tahun ini, New York Liberty harus menghadapi keputusan penting terkait masa depan tim mereka. Memasuki musim dengan harapan meraih gelar juara, tim ini gagal memenuhi ekspektasi tersebut dan pada hari Selasa mereka mengumumkan bahwa kontrak pelatih Sandy Brondello tidak akan diperpanjang setelah empat musim bersama tim.
Keberhasilan Brondello dalam memimpin tim sangat terlihat, dengan mencapai jumlah kemenangan tertinggi dalam sejarah tim yang merupakan salah satu dari sedikit tim asli liga yang tersisa. Ia membawa Liberty ke penampilan pertamanya di Final WNBA dalam 21 tahun pada tahun 2023 dan meraih gelar juara pertamanya di tahun 2024.
Alasan di Balik Pemecatan Sandy Brondello
Namun, pemecatan Brondello tidak terlalu mengejutkan bagi pengamat liga. Setelah meraih gelar tahun lalu, Brondello dan tim sepakat memperpanjang kontrak yang hanya menjamin satu musim lagi dengan opsi untuk memperpanjang di 2026, menurut sumber yang dekat. Kurangnya kepastian jangka panjang ini biasanya mencerminkan penilaian organisasi terhadap posisi pelatih.
Rumor tentang status Brondello sempat beredar tahun lalu sebelum tim meraih gelar. Cedera pemain menjadi hambatan bagi Liberty untuk mempertahankan gelar musim panas ini, dengan catatan 27 kemenangan dan 17 kekalahan sebelum disingkirkan Phoenix Mercury dalam seri best-of-3. Meskipun Brondello tidak bisa disalahkan atas cedera pemain, kondisi ini mengungkapkan beberapa kekurangan seperti kurangnya effort dalam pertahanan, aliran serangan dan output 3-pointer yang tidak konsisten, serta kesulitan membantu bintang tengah Jonquel Jones tampil stabil (hanya mencetak 17 poin dalam tiga pertandingan playoff). Bahkan Brondello pernah mengatakan bahwa berbeda lineup di tim, pemain tidak cukup berkompetisi keras sepanjang waktu.
Perkembangan Dinamika Pelatih di WNBA dan NBA
Meskipun jarang terjadi dalam WNBA, pergantian pelatih segera setelah meraih gelar bukan hal yang asing di liga profesional. Contohnya, Los Angeles Lakers memecat Frank Vogel dua musim setelah meraih gelar NBA 2020, Milwaukee Bucks mengakhiri masa kerja Mike Budenholzer dua tahun setelah gelar 2021, dan Denver Nuggets berpisah dengan pelatih Mike Malone di musim semi lalu, kurang dari dua tahun setelah kemenangan mereka di 2023. Liberty sendiri memandang diri mereka sebagai organisasi unggulan dan GM Jonathan Kolb dikenal tidak takut melakukan perubahan besar, dan pemecatan Brondello merupakan langkah terbaru dari tren tersebut.
Brondello dan Phoenix Mercury pernah berpisah secara baik setelah ia memimpin mereka ke Final WNBA 2021, sehingga keluarnya dari tim usai meraih sukses besar bukan hal baru baginya. Jika ingin melatih di musim berikutnya, banyak sumber mengharapkan Brondello menjadi calon utama di franchise seperti Seattle, Toronto, dan Portland.
Pencarian Pengganti dan Kandidat Potensial
Liberty menyatakan bahwa pencarian pelatih baru akan segera dimulai, dan sejumlah sumber dari liga meyakini bahwa tim ini akan berusaha keras mencari pelatih dari NBA, bahkan tidak menutup kemungkinan mencari dari pelatih perguruan tinggi wanita terkemuka.
Berikut beberapa kandidat potensial:
Will Weaver, Penasihat Pelatih Charlotte Hornets
Usia 41 tahun, Weaver memenuhi profil calon yang ingin melangkah dari NBA dan menarik perhatian Liberty. Ia saat ini menjabat sebagai penasihat pelatih di Charlotte Hornets tetapi memiliki pengalaman lebih dari satu dekade sebagai asisten dan pelatih kepala. Ia pernah bekerja dengan Brooklyn Nets dari 2016-2018 sebagai asisten dan kemudian menjadi pelatih utama tim G League milik Nets. Pada tahun 2023-24, ia memimpin Paris Basketball di Eropa sebelum kembali ke Brooklyn sebagai asisten.
Weaver dihormati di dalam organisasi Brooklyn dan menganggap GM Nets, Sean Marks, sebagai salah satu pengaruh utamanya. Ia mendapatkan pujian dari kolega untuk keahlian taktisnya dan menyatakan bahwa tim San Antonio Spurs memengaruhi cara berpikirnya tentang membangun tim. Dengan pengalaman di berbagai liga, termasuk Australia dan Prancis, Weaver dianggap kandidat yang cocok jika Liberty ingin melangkah ke level yang lebih tinggi.
Jenny Boucek, Asisten Pelatih Indiana Pacers
Pengalaman sebagai pemain dan pelatih di WNBA menjadikan Boucek sebagai kandidat yang menarik. Ia pernah menjadi pelatih kepala Sacramento Monarchs (2007-2009) dan Seattle Storm (2015-17), mencapai semifinal WNBA. Setelah meninggalkan liga, ia mendapatkan pengalaman di NBA dan saat ini memimpin pertahanan agresif Indiana Pacers. Boucek juga dikenal karena keahliannya dalam pengembangan pemain dan kreativitasnya dalam situasi akhir pertandingan.
Pengalaman menarik dari WNBA / NBA:
Rick Carlisle memuji Jenny Boucek, asisten Pacers & mantan pelatih WNBA, karena merancang permainan terakhir di Game 3—mengambil inspirasi dari flag football dan berdiskusi dengan Sue Bird.
Pelatih Pacers, Rick Carlisle, menyampaikan bahwa Boucek berada di jalur menjadi pelatih wanita pertama di NBA. "Bukan hanya karena pengetahuannya, tetapi juga kemampuannya membangun hubungan, kemampuan mendengarkan, dan kerendahan hati," katanya.
Jika kembali ke WNBA, Boucek akan menjadi kandidat utama untuk sejumlah posisi pelatih kepala. Ia berteman dekat dengan Brondello dan suaminya, Olaf Lange, yang juga asisten di Liberty, sehingga hubungan ini bisa mempengaruhi keputusan, meski tetap menjadi kandidat menarik.
Kristi Toliver, Asisten di Phoenix Mercury
Salah satu asisten terbaik di WNBA, Toliver diharapkan akan memperoleh posisi pelatih kepala dalam waktu dekat. Mantan pemain selama 14 tahun di WNBA ini memiliki pengalaman di tim NBA dan saat ini belajar dari Nate Tibbetts di Phoenix. Meskipun belum pernah menjadi pelatih utama, ia sudah pernah mengikuti wawancara dan memiliki rekomendasi tinggi dari Tibbetts.
"Dia siap," kata Tibbetts. "Saya rasa dia memiliki peluangbesar dan hamparan peluang di depan, dan dia memiliki pikiran bola basket yang hebat dan dihormati oleh pemain di liga."
Niele Ivey, Pelatih Kepala Notre Dame
Mungkin Ivey enggan meninggalkan universitas tempatnya mengajar, tetapi Liberty patut menaruh perhatian pada kemungkinan ketertarikannya. Seperti Brondello, Ivey juga pernah bermain di WNBA dan pengalaman tersebut membantunya berkomunikasi lebih baik dengan pemain saat ini. Ia pernah bekerja di NBA dan kembali ke Notre Dame sebagai pelatih kepala. Tim Irish belum mencapai Final Four selama Ivey melatih, tetapi secara konsisten tampil baik di babak Sweet 16 dan meraih minimal 24 kemenangan setiap musim.
Menurut laporan tahun lalu, gaji pelatih di WNBA masih relatif rendah dan keamanan pekerjaan terbatas, mengurangi minat pelamar. Kini, investasi owner klub mulai meningkat dan gaji pelatih pun melonjak, termasuk pelatih top yang rata-rata meraih pendapatan di atas satu juta dolar per tahun. Jika Ivey tertarik, peluang melatih di Liberty sangat menggiurkan mengingat potensi pemain-pemain berbakat.
Baca juga: Dan Padover Dinobatkan sebagai Eksekutif Terbaik WNBA untuk Ketiga Kalinya
Lindsey Harding, Asisten Lakers
Sama seperti Toliver, Boucek, dan Ivey, Harding adalah mantan pemain WNBA yang beralih menjadi pelatih di NBA dan saat ini berada di staff Lakers di bawah J.J. Redick. Ia pernah menjadi pelatih kepala Stockton Kings dan meraih penghargaan NBA G League Coach of the Year 2023-24. Harding pernah wawancara sebagai pelatih kepala Charlotte Hornets dan dianggap sebagai calon pelatih WNBA berikutnya jika kembali tertarik.
Baca juga: Keputusan Dramatis di Semifinal WNBA Buat Seri Menegangkan
Sonia Raman, Asisten Liberty
Jika Liberty ingin mempertahankan staf internal, Raman bisa dipertimbangkan. Ia memiliki pengalaman luas sebagai asisten dan pelatih kepala di berbagai tim, termasuk empat tahun bersama Memphis Grizzlies dan lebih dari satu dekade memimpin divisi III MIT. Kolb dan Brondello merekrutnya tahun ini, dan pengalamannya dalam wawancara untuk posisi kepala di WNBA menjadi nilai plus. Dengan familiarity terhadap pemain dan budaya tim Liberty, Raman adalah kandidat kuat jika tim mencari pelatih dari dalam.
Kalau posisi pelatih utama dilepaskan, peluang Raman tetap tinggi untuk dipanggil ke berbagai tim di liga. Kepakarannya dalam membangun hubungan dan strategi akan menjadi nilai tambah yang besar.