Apr 14, 2025; New York, New York, USA; WNBA commissioner Cathy Engelbert talks to the media before the 2025 WNBA Draft at The Shed at Hudson Yards. Mandatory Credit: Vincent Carchietta-Imagn Images© Vincent Carchietta-Imagn Images

Kritik Terhadap Kepemimpinan WNBA Meningkat Tajam

1 jam lalu | Rizky Kurniawan | Olahraga | Basket | WNBA

Napheesa Collier mengkritik keras pengelolaan WNBA dan menyatakan ketidakpuasan terhadap ketidakacuntabilitasan liga. Ia mengungkapkan pernah berbicara dengan Engelbert yang merendahkan pemain Caitlin Clark. Sebagai reaksi, fans menyerukan penggulingan Engelbert dari jabatannya. Engelbert merespon secara diplomatis dan tetap berkomitmen pada masa depan liga.

Komisioner WNBA Cathy Engelbert menghadapi tekanan keras setelah Napheesa Collier, bintang lima kali All-Star dari Minnesota Lynx, menyuarakan kekesalannya terhadap pengelolaan liga. Dalam konferensi pers hari Selasa, Collier mengungkapkan ketidakpuasan mendalam terhadap kurangnya akuntabilitas dari pejabat liga. Ia menyatakan, masalah utama bukan soal kemenangan atau kekalahan, melainkan kegagalan pengelola dalam menjalankan tanggung jawab, terutama terkait konsistensi dan integritas kompetisi.

“Saya ingin menegaskan bahwa diskusi ini bukan tentang menang atau kalah. Ini soal sesuatu yang jauh lebih besar. Ancaman nyata bagi liga kami bukan soal uang, rating, atau bahkan keputusan wasit yang salah. Melainkan ketidakmampuan liga dalam bertanggung jawab,” ujar Collier. Ia menambahkan, “Sejak saya bergabung, kekhawatiran tentang officiating terus berlanjut dan kini mencapai tingkat inkonsistensi yang merusak sportivitas dan kepercayaan terhadap kompetisi ini. Isu ini menunjukkan bahwa liga tidak peduli terhadap kesehatan pemain maupun kualitas produk yang kami sajikan di lapangan. Yang paling mengecewakan adalah ketidakmampuan pemimpin liga dalam mempertanggungjawabkan pertanyaan dan kritik terhadap mereka.”

Lebih jauh, Collier mengaku pernah berbicara langsung dengan Engelbert soal kekhawatirannya awal tahun ini. Dalam percakapan itu, komisioner diduga menyampaikan komentar yang menyudutkan pemain bintang Indiana Fever, Caitlin Clark.

Engelbert diduga mengatakan kepada Clark, “Seharusnya Caitlin bersyukur karena mendapatkan uang 16 juta dolar di luar lapangan. Tanpa platform yang diberikan WNBA, dia tidak akan mendapatkan apa-apa.”

Sejak pengungkapannya, suporter WNBA mulai mendesak agar Engelbert mundur dari posisinya. Banyak yang menyampaikan ketidakpuasan terhadap kepemimpinannya, menyebutnya tidak kompeten dan tidak mampu mengelola perkembangan liga. Beberapa bahkan menyatakan bahwa Liga harus memecatnya atau melakukan boikot terhadap liga.

Di media sosial, tampak berbagai kritik tajam dari penggemar yang merasa kecewa dengan kepemimpinan Engelbert. Mereka menilai bahwa liga tidak mendapatkan perhatian yang cukup untuk keselamatan dan kesejahteraan pemain, dan bahwa Engelbert tidak mampu memaksimalkan potensi pertumbuhan liga secara efektif.

Baca juga: Koalisi Mercury Lebih Menguntungkan Jika Hadapi Fever di Final WNBA

Engelbert Respon atas Kontroversi dan Kritikan Lama

Menanggapi kritik keras yang disampaikan Collier, Engelbert memberikan pernyataan resmi hari ini. Ia menyatakan, “Saya sangat menghormati Napheesa Collier dan semua pemain di WNBA. Bersama, kami telah berusaha keras mengubah liga ini. Fokus saya tetap pada masa depan cerah untuk pemain dan liga, termasuk bekerja sama untuk meningkatkan permainan.”

Engelbert menegaskan, “Saya merasa sedih dengan cara Napheesa menggambarkan percakapan kami dan kepemimpinan liga, tetapi meskipun pandangan berbeda, komitmen saya terhadap pemain dan pekerjaan ini tidak akan goyah.”

Dengan pernyataan tersebut, terlihat bahwa Engelbert belum berniat meninggalkan jabatannya sebagai komisioner. Ketegangan ini menambah ketidakpastian tentang masa depan kepemimpinan di liga wanita profesional tersebut.

Tags: WNBA skandal kepemimpinan Pemain Kritik Publik

Artikel Terkait
Berita
Olahraga
Hiburan