Dapur Umum MBG Capai 5.905 Unit, Kepala BGN, Dadan Hindayana, sebut sudah layani 205 juta kali penerima manfaat

Lebih dari 6.400 Orang Terdampak Keracunan Makanan Gratis

1 jam lalu | Bryan Aditya | Berita | Berita Nasional

Jumlah korban keracunan makanan bergizi gratis kini lebih dari 6.400 orang. Kantor Badan Gizi Nasional menyampaikan data terbaru hingga 30 September. Kasus tersebar di tiga wilayah utama Indonesia. Data menunjukkan peningkatan kasus di beberapa daerah seperti Garut dan Jakarta Timur. Pencegahan dan pengawasan ketat menjadi fokus utama pemerintah. Kasus keracunan di Kadungora dipicu konsumsi susu langsung dari penyerahan makanan. Pemerintah berupaya intensif lakukan evaluasi keamanan. Pengawasan ketat diperlukan untuk menghindari kejadian serupa di masa mendatang. Kasus ini menunjukan pentingnya pengawasan makanan distribusi gratis. Pemerintah memastikan keamanan makanan yang diberikan kepada masyarakat. Melalui data terbaru, langkah preventif terus dilakukan untuk melindungi warga dari keracunan makanan.

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) melaporkan bahwa jumlah korban keracunan makanan bergizi gratis (MBG) telah mencapai lebih dari 6.457 orang. Data tersebut disampaikan dalam rapat kerja (Raker) yang dihadiri oleh Komisi IX DPR RI, Menteri Kesehatan, Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, serta Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Rekapitulasi dari data yang diperbarui hingga 30 September ini memetakan kasus keracunan dalam tiga wilayah utama, yaitu Sumatera, Pulau Jawa, dan Indonesia Timur. Dadan Hidayana, Kepala Badan Gizi Nasional, menyebutkan jumlah yang mengalami gangguan pencernaan di masing-masing wilayah.

Baca juga: Kasus Keracunan Makan Bergizi Gratis Dipicu Pelanggaran SOP

Distribusi Kasus Keracunan Berdasarkan Wilayah

Di wilayah Sumatera, terdapat 1.307 orang yang mengalami gangguan pencernaan. Sedangkan di Pulau Jawa, angka tersebut meningkat dengan tambahan sekitar 60 orang, termasuk di antaranya kasus di Garut, Jawa Barat. Sementara itu, di Indonesia Timur, sebanyak 1.003 orang menjadi korban keracunan.

Dengan demikian, total jumlah korban keracunan dari program MBG ini melampaui angka 6.457 orang. Kasus keracunan ini menjadi perhatian serius dalam penanganan keamanan dan kualitas makanan yang didistribusikan gratis tersebut.

Baca juga: Dampak Kebijakan Larangan Ultra-Processed Food dalam Program MBG

Kasus Terbaru dan Penyebab Keracunan

Dalam kesempatan tersebut, Dadan Hidayana juga menyinggung dua kasus keracunan terbaru yang terjadi di Pasar Rebo, Jakarta Timur, dan Kadungora, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Kedua kasus ini menjadi perhatian utama karena ketidaktahuan penyebab pasti dari kejadian tersebut.

Kasus keracunan di Kadungora terjadi saat petugas Satuan Layanan Pemenuhan Gizi (SPPG) memberikan makanan sebanyak dua kali dalam satu hari. Menu pertama berisi masakan segar, sementara menu kedua didistribusikan karena dapur MBG setempat akan direnovasi.

Menurut Dadan, salah satu makanan yang menyebabkan gangguan pencernaan adalah susu yang langsung diminum oleh penerima manfaat. “Susu yang diminum langsung oleh penerima manfaat itu yang menimbulkan gangguan pencernaan,” ujarnya.

Kasus ini menunjukkan pentingnya pengawasan ketat terhadap kualitas makanan yang dibagikan dalam program MBG untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Pemerintah terus melakukan evaluasi guna memastikan keamanan dan kesehatan masyarakat dari distribusi makanan gratis ini.

Tags: Pengawasan Makanan keracunan makanan kesehatan masyarakat program makanan gratis

Artikel Terkait
Berita
Olahraga
Hiburan