Juru bicara Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Mukhtarudin, menyatakan bahwa pekerja migran asal Jawa Barat tidak hanya diharapkan bekerja sebagai asisten rumah tangga, tetapi juga mampu menjadi tenaga terampil. Ia mengungkapkan berbagai strategi untuk meningkatkan kualitas pekerja migran yang akan dilaksanakan bekerja sama dengan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Strategi Peningkatan Kualitas Pekerja Migran
Menurut Mukhtarudin, prioritas utama adalah meningkatkan pelatihan vokasi, baik dalam bahasa maupun keterampilan kerja. Ia menegaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya penguasaan lima bahasa utama, yakni Inggris, Mandarin, Jepang, Korea, dan Arab. Presiden memberikan dua tugas utama kepada Kementerian P2MI, yaitu melindungi pekerja migran dan meningkatkan kompetensinya.
Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, pendidikan vokasi dan pelatihan bahasa asing akan menjadi fokus utama. Data terkini menunjukkan bahwa pada 2025, total penempatan pekerja migran dari Jawa Barat mencapai 41.168 orang, yang sebagian besar bekerja di sektor domestik, seperti pekerja rumah tangga. Negara tujuan utama mereka meliputi Taiwan, Hong Kong, Malaysia, Singapura, dan Jepang.
Baca juga: Dukung Program Makan Bergizi Gratis, PSI Tekankan Standar Mulai dari Gizi dan UMKM
Peningkatan Kualitas Melalui Pelatihan
Mukhtarudin menyampaikan bahwa Presiden menekankan pentingnya penempatan berkualitas dari proses rekrutmen, selama bekerja, hingga perlindungan dan pemberdayaan setelah kembali ke tanah air. Untuk mendukung hal tersebut, program vokasi harus diperkuat melalui sinergi lintas kementerian dan pemerintah daerah.
Salah satu langkah yang diusulkan adalah pemanfaatan pusat pelatihan bahasa dan keterampilan yang ada di Migrant Center di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung. Mukhtarudin berharap universitas lain di Jawa Barat bisa mengembangkan pusat pelatihan serupa untuk meningkatkan kompetensi calon pekerja migran.
Baca juga: Dukung Palestina, Aktivis Internasional Ditahan Israel
Meningkatkan Peluang Kerja dan Reduksi Pengangguran
Selain mendukung profesionalisme pekerja migran, langkah ini diharapkan mampu menyerap pengangguran dari lulusan SMA dan SMK. Kepala P2MI menegaskan bahwa pemerintah perlu meningkatkan keterampilan masyarakat dan membuka peluang kerja di luar negeri sebagai solusi strategis. Dengan demikian, masyarakat dapat bekerja secara terampil dan bermartabat di luar negeri.
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyambut positif program vokasi dan pelatihan bahasa yang diinisiatifkan Menteri Mukhtarudin. Ia menyatakan kesiapan melatih siswa SMA dan SMK sejak dini, bahkan sejak kelas 3, melalui pelatihan bahasa dan pengembangan mental.
Dedi menuturkan, siswa akan dilatih melalui metode mirip militer untuk membentuk disiplin, ketahanan mental, dan fisik. Ia menambahkan, langkah ini penting untuk meningkatkan citra pekerja migran Indonesia di mata dunia, yang selama ini sering dikaitkan dengan pekerja rumah tangga saja. Ia menegaskan bahwa Indonesia juga memiliki tenaga terampil di bidang kesehatan, otomotif, elektro, makanan, farmasi, dan bidang lainnya, yang dapat mengharumkan nama bangsa di luar negeri.
Tags: Peningkatan Kualitas Jawa Barat Pekerja Migran Pelatihan Vokasi Bahasa Asing